sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kadar Oksigen Sempat Turun, Trump Kemungkinan Keluar dari RS Senin

Market news editor Fahmi Abidin
05/10/2020 09:15 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diperkirakan dapat keluar dari Walter Reed Military Hospital pada Senin (5/10/2020).
Kadar Oksigen Sempat Turun, Trump Kemungkinan Keluar dari RS Senin. (Foto: Ist)
Kadar Oksigen Sempat Turun, Trump Kemungkinan Keluar dari RS Senin. (Foto: Ist)

IDXChannel - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diperkirakan dapat keluar dari Walter Reed Military Hospital pada Senin, setelah tim dokter mengungkapkan kondisi kesehatan terkini Trump.

Dikutip dari Finansial Times, Senin (5/10/2020), Sean Conley, dokter Gedung Putih bertugas mengawasi tim medis yang merawat Trump, pada Minggu (4/10/2020) waktu setempat mengatakan bahwa kondisi sang presiden terus membaik.

Meski demikian, pertanyaan baru muncul yakni soal gambaran lengkap setelah mengakui bahwa kadar oksigen Trump turun dua kali selama tiga hari, mengharuskan dia untuk menerima oksigen tambahan sekali.

Brian Garibaldi, salah satu tim dokter, mengatakan bahwa tim medis berharap bisa memulangkannya pada Senin jika dia terus merasa bugar seperti yang dia rasakan pada Minggu.

Seperti sudah diketahui publik, pada Minggu sore, Trump memposting video di Twitter yang menunjukkan dirinya berada di rumah sakit dengan kondisi yang terus membaik dan akhirnya memutuskan keluar melewati ratusan pendukung yang berkumpul di luar rumah sakit militer di Maryland dengan SUV hitam bersama sejumlah rombongan kendaraan kepresiden lainnya.

"Setiap orang di dalam kendaraan selama drive-by Trump yang sama sekali tidak perlu itu, sekarang harus dikarantina selama 14 hari," cuit Dr James Phillips, kepala pengobatan bencana di George Washington University Emergency Medicine, yang merupakan dokter yang merawat di Walter Reed.

“Mereka mungkin sakit. Mereka mungkin mati. Untuk teater politik. Diperintahkan oleh Trump untuk mempertaruhkan nyawa mereka di teater. Ini adalah kegilaan," ujar Dr James yang mengomentari tindakan Trump yang masih positif Covid-19 dan justru melibatkan tim pengamanannya dalam sebuah kendaraan yang sama dengan dirinya.

Sementara itu, terkait dengan perkembangan kesehatannya, Trump telah diberi beberapa obat, termasuk Cocktail Antibodi eksperimental yang diproduksi Regeneron Pharmaceuticals. Ia juga memakai remdesivir selama lima hari, pengobatan antivirus yang diproduksi oleh Gilead Sciences yang belum mendapat persetujuan penuh dari otoritas kesehatan AS.

Diungkapkan Jonathan Reiner, seorang dokter dan ahli jantung Universitas George Washington, mengajukan pertanyaan di Twitter tentang implikasi Trump mendapatkan kombinasi obat-obatan.

"Kondisinya dirasa sangat tidak menyenangkan sehingga membutuhkan penggunaan antibodi monoklonal, antiviral remdesivir, serta deksametason," tulis Dr Reiner, yang menambahkan bahwa Trump mungkin satu-satunya pasien yang pernah menerima kombinasi obat tersebut. (*)

Advertisement
Advertisement