Keberlanjutan konflik di Timur Tengah, ketidakpastian akibat pemilu di negara-negara besar, dan pembelian emas oleh bank sentral yang dipimpin oleh China akan meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe-haven pada tahun 2024. Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS.
Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.
Dewan Emas Dunia (WGC), dalam proyeksinya pada tahun 2024, memproyeksikan bahwa penurunan sekitar 40 hingga 50 basis poin pada imbal hasil dengan jangka waktu yang lebih lama, setelah penurunan suku bunga sebesar 75-100 poin, dapat menghasilkan kenaikan sebesar 4% pada harga emas.
Itulah informasi terkait kapan harga emas akan turun drastis yang bisa Anda simak, semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu terus update berita terkini Anda seputar bisnis dan ekonomi hanya di IDX Channel.