IDXChannel - Nilai tukar rupiah diproyeksi masih bergejolak seiring dengan dinamika kebijakan Amerika Serikat (AS).
Di mana kebijakan tarif impor AS dan potensi perang dagang membuat rupiah terdepresiasi sejak awal 2025.
"Yang berkaitan dengan rupiah, kami melihat memang rupiah di tahun ini mungkin pergerakannya akan sama dibandingkan dengan tahun lalu, bahwa tantangannya masih akan sangat didominasi oleh faktor eksternal," ujar Chief Economist Permata Bank dalam Permata Bank Public Expose 2025 di Jakarta, Jumat (7/3/2025).
Meski demikian, kewajiban Devisa Hasil Ekspor (DHE) dapat menyelamatkan rupiah lantaran meningkatnya pasokan valuta asing dalam negeri.
"Namun kebijakan dalam negeri dan juga bagaimana upaya-upaya untuk meningkatkan, apa namanya, dari sisi nilai tambah ekspor melalui program prioritas pemerintah juga, melalui program digitalisasi, ini diharapkan akan bisa meningkatkan suplai valas dalam negeri," tutur dia.