Josua tidak memungkiri adanya risiko jangka pendek dari implementasi kebijakan DHE. Jika kebijakan tersebut berhasil menarik devisa sesuai target pemerintah, yakni USD60-USD80 miliar maka berpotensi mengangkat rupiah.
"Sehingga diharapkan, meskipun memang kami belum bisa melihat jangka pendek, mungkin masih akan berisiko ya, tapi itu subjek itu lagi bagaimana perkembangan dari sisi kebijakan DHE," kata dia.
Sebelumnya, Permata Institute for Economic Research (PIER) memproyeksikan, perekonomian Indonesia tetap solid dengan pertumbuhan di atas 5 persen pada 2025.
Stabilitas nilai tukar rupiah, efektivitas kebijakan pemerintah, serta peningkatan investasi domestik akan menjadi faktor kunci dalam menopang pertumbuhan ekonomi tersebut.
(DESI ANGRIANI)