"Kita jujur masih perlu asing ini kembali ke market kita," ujarnya.
Saat ini, menurutnya, sentimen masih berada di negara maju seperti Amerika Serikat (AS). Keputusan The Fed juga masih dipantau secara ketat.
"Kita masih ada ancaman nilai tukar kita ini kembali melemah karena kebutuhan USD di akhir tahun itu cenderung meningkat untuk keperluan bayar utang tahunan, utang korporasi, dan juga mau liburan akhir tahun ke luar negeri orang akan banyak tukar dolar, nilai tukar Rupiah akan jadi sorotan," pungkasnya.
(YNA)