"Kerja sama ini menjadi langkah penting dalam pengelolaan sumber daya nikel secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, sesuai dengan prinsip good mining practice. Kami berharap kolaborasi BUMN dan BUMD ini mampu memberi nilai tambah jangka panjang bagi industri nikel nasional," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi BEI, Jakarta, Jumat (13/9).
Dalam pendirian usaha patungan ini, Antam menguasai atau menjadi pemegang saham mayoritas. Sementara SCI dan LTG memiliki saham minoritas dengan porsi signifikan agar BUMD mampu meningkatkan peran di dunia pertambangan.
Perusahaan patungan ini akan mengelola wilayah pertambangan di WIUPK Blok Pongkeru. Nantinya, perusahaan ini diharapkan menjadi pemain kunci dalam rantai bisnis nikel di Indonesia, dengan kontribusi optimal bagi sektor pertambangan nasional.