Sedangkan kondisi bearish terjadi karena inflasi yang tinggi, suku bunga yang tidak stabil, nilai mata uang yang fluktuatif dan perekonomian negara yang kurang baik.
Contohnya, pada awal tahun 2020 saat pandemi COVID-19 mulai terjadi, pasar saham Indonesia sempat mengalami kondisi bearish.
Namun, di akhir tahun 2020 saat vaksin mulai ditemukan dan vaksinasi dilakukan secara massal, kepercayaan investor saham meningkat dan pasar justru berbalik arah menjadi bullish.
Strategi Antisipasi Fenomena Bull and Bear
Jika Anda merupakan trader saham yang aktif bertransaksi jual beli saham, Anda perlu memperhatikan kondisi perusahaan secara keseluruhan agar Anda tidak perlu salah langkah. Sebagai contoh, jika Anda sudah terlanjur memiliki saham perusahaan tertentu dan kondisinya sedang bearish, Anda tidak perlu panik karena kondisi tersebut hanya berlangsung sementara waktu.
Strategi yang dapat Anda ambil untuk mengamankan modal Anda adalah dengan cara cut loss untuk sementara waktu, sehingga kerugian tidak terlalu dalam. Namun, jika Anda meyakini kondisi bearish tidak akan berlarut-larut, Anda dapat menahan saham yang Anda miliki atau bahkan melakukan akumulasi lebih lanjut di harga bawah.