Kurnia Nadya
IDXChannel—Ada beberapa chart pattern yang sering ditemukan dalam pergerakan saham. Dalam analisa teknikal, trader menggunakan bentuk-bentuk pola untuk menentukan arah tren pergerakan harga.
Chart pattern atau pola grafik dalam analisa teknikal pergerakan harga saham menunjukkan tren yang dapat membantu trader maupun investor untuk mengambil keputusan jual, beli, maupun hold.
Analisa teknikal memanfaatkan pola-pola yang terbentuk dari volume penjualan dan pembelian saham. Salah satu poin utama yang perlu diingat dalam membaca chart pattern adalah besaran volume perdagangan dalam satu rentang waktu.
Pada grafik garis, semakin besar volume penjualan maupun pembelian, semakin tinggi dan dalam garis yang terbentuk. Dalam grafik candle (diagram lilin), volume perdagangan yang besar akan membentuk batang lilin yang panjang.
Sebaliknya, semakin rendah volume perdagangan, semakin pendek dan kecil garis maupun batang lilin yang terbentuk. Melihat volume perdagangan saham mesti dibarengi dengan membaca order book untuk mengetahui likuiditas perdagangan.
Nah, apa saja chart pattern yang sering ditemukan dalam pergerakan saham? Mengutip beberapa sumber, berikut penjelasannya.
Tren dan Chart Pattern yang Sering Ditemukan dalam Pergerakan Saham
Setiap chart pattern menunjukkan tren pergerakan harga saham. Pada dasarnya, ada tiga tren utama dalam pergerakan harga saham. Yaitu uptren, downtren, dan sideways. Uptren menunjukkan harga yang naik secara terus menerus.
Downtren adalah tren pergerakan harga yang menurun terus menerus dalam kurun waktu tertentu. Sementara sideways adalah tren pergerakan harga mendatar, menunjukkan pergerakan harga yang stagnan.
Penentuan uptren, downtren, maupun sideways dapat dilakukan dalam rentang waktu sesuai target investasi dan trading masing-masing orang. Misalnya dalam kurun satu tahun, atau bulanan.
Dalam satu tahun perdagangan, harga saham bisa bergerak uptren, downtren, dan sideways beberapa kali. Oleh sebab itu, penting untuk mengambil rentang waktu untuk melihat tren tahunan, bulanan, atau mingguan.
Uptren
Tren ini terbentuk dengan beberapa chart pattern yang umumnya membentuk pergerakan ke atas. Pola chart yang dapat ditemui dalam uptren antara lain double bottom bullish reversal, di mana chart membentuk tangga ke atas setelah melewati downtren yang kuat.
Pola ini membentuk dua bottom (batas bawah) yang bersanding, dan sekilas tampak seperti huruf W. Chart pattern yang menunjukkan uptren adalah bullish penant, di mana chart membentuk pola tangga harga menyamping.
Chart pattern lain yang dapat dilihat ketika uptren adalah inverted head and shoulders, di mana chart membentuk pola seperti bahu dan kepala yang terbalik, menunjukkan potensi pembalikan harga dari sideways menuju uptren.
Downtren
Tren ini terbentuk dalam beberapa chart pattern yang umumnya membentuk tangga menurun, yang artinya harga bergerak turun secara bertahap. Chart pattern dalam tren ini antara lain double top bearish reversal.
Pola ini membentuk huruf M, terbentuk setelah tren kenaikan harga yang cukup kuat. Setelah terbentuk dua titik harga tertinggi selama uptren, chart lantas bergerak membentuk tangga menurun.
Chart pattern lain dalam downtren adalah bullish pennant, kebalikan dari bearish pennant. Pola ini menunjukkan potensi kelanjutan penurunan harga. Pola ini membentuk bendera segitiga menyamping, membuat titik terendah secara bertahap.
Chart pattern downtren lain yang dapat ditemukan adalah head and shoulders, di mana chart membentuk pola meningkat seperti bahu dan kepala.
Itulah beberapa chart pattern yang sering ditemukan dalam pergerakan saham yang penting diketahui oleh pemula. (NKK)
