sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Keperkasaan Dolar Bikin Asing ‘Bawa Kabur’ USD71 Miliar dari Pasar Asia, RI Aman?

Market news editor Aldo Fernando - Riset
18/07/2022 17:50 WIB
Penguatan dolar di pasar global akhir-akhir ditopang oleh sentimen soal kekhawatiran pasar atas aksi kerek bunga acuan secara agresif a la bank sentral AS.
Keperkasaan Dolar Bikin Asing ‘Bawa Kabur’ USD71 Miliar dari Pasar Asia, RI Aman? (Foto: MNC Media)
Keperkasaan Dolar Bikin Asing ‘Bawa Kabur’ USD71 Miliar dari Pasar Asia, RI Aman? (Foto: MNC Media)

Nasib IHSG

Di tengah gejolak global saat ini--inflasi, suku bunga tinggi, sampai risiko resesi—Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ikut goyah juga.

Setelah sempat menyentuh rekor 7.276,19 pada April lalu, tren kenaikan IHSG ‘patah’ dan sempat anjlok ke 6.598 pada Mei.

Semenjak itu, IHSG terus berfluktuasi dan masih belum kembali dalam model ‘penuh’ kembali sampai awal Juli ini.

IHSG turun 0,94% dalam sepekan, per Senin (18/7) ditutup di 6.659,25. Sementara, dalam sebulan anjlok 4,55%.

Kendati, sejak awal tahun (ytd), IHSG masih naik 1,18%, masih yang terbaik di kawasan Asia-Pasifik.

Dana asing sendiri sudah keluar dari pasar saham dengan nilai jual bersih Rp2,32 triliun sepekan, net sell Rp9,22 triliun di pasar reguler dalam sebulan.

Sementara, asing masih melakukan beli bersih Rp46,81 triliun di pasar reguler ytd atau Rp56,85 triliun di seluruh pasar per Senin (18/7).

Rupiah Loyo

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar juga turut membuat investor khawatir.

Secara ytd, rupiah sudah melemah 5,03% terhadap dolar AS ke posisi Rp14.981/USD per penutupan Senin (18/7).

Nilai Tukar USD/Rupiah Sejak Awal Tahun (YTD)

Sumber: Bloomberg

Sepekan ini, perhatian investor saham domestik tertuju pada pengumuman suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 20-21 Juli atau Rabu-Kamis pekan ini.

Soal hal tersebut, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira, misalnya, mengatakan bahwa harus ada beberapa langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia terkait hal ini. 

Menurutnya, yang paling utama yang harus dilakukan pemerintah adalah pemerintah melalui Bank Indonesia harus menaikkan suku bunga. 

''Saran saya kenaikan ini sampai 50 basis point untuk RDG bulan Juli ini,'' jelasnya kepada MPI, Sabtu (16/7/2022).

BI sendiri sudah menahan suku bunga di level 3,5% atawa terendah sepanjang sejarah selama 16 bulan beruntun. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement