Transaksi yang dilakukan Ruslan membuat porsi kepemilikan sahamnya semakin besar. Sebelum transaksi, kepemilikan sahamnya di perusahaan cat sebanyak 20,96 juta dan kini bertambah menjadi 25,19 juta.
Di semester I-2024, AVIA mencetak penjualan Rp3,6 triliun dengan laba bersih mencapai Rp808 miliar. Sementara itu, margin laba kotor dan laba bersih AVIA masing-masing menyentuh 45 persen dan 22 persen.
Hera mengatakan, AVIA terus memperkuat posisi sebagai pemimpin pasar dengan memanfaatkan keunggulan kompetitifnya mulai dari kemampuan inovasi, jaringan distribusi, hingga pemasaran yang efektif dan luas.
"Sampai dengan akhir semester pertama, AVIA memiliki 123 pusat distribusi yang dimiliki sendiri, didukung oleh 15 pusat distribusi mini dan 39 pusat distribusi pihak ketiga," katanya.
Dengan memiliki jaringan distribusi yang luas, kata dia, membedakan AVIA dengan para pesaing lainnya, terutama dalam hal kualitas layanan.
(Rahmat Fiansyah)