IDXChannel - Indonesia memimpin IPO di Asean meskipun terjadi penurunan yang mencolok di regional. Jumlah kegiatan penggalangan dana di pasar modal Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang kuat, didukung oleh keberlanjutan pemulihan ekonomi secara keseluruhan pada tahun 2022.
Sementara inflasi telah mengalami peningkatan sepanjang YTD 2022, Bank Indonesia telah mempertahankan suku bunga yang merupakan kebijakan utamanya – 7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) – pada titik terendah sepanjang masa sebesar 3,5%.
Sahala Situmorang, Lead Advisory - Strategy and Transactions Partner, PT Ernst & Young Indonesia, mengatakan pertumbuhan aktivitas jasa, harga ekspor komoditas yang tinggi, dan perbaikan prospek investasi secara keseluruhan telah berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara.
"Pemerintah juga telah mempercepat pengeluarannya untuk meningkatkan konsumsi dan permintaan, didukung oleh langkah-langkah fiskal utama untuk melawan inflasi, " ucapnya dalam siaran pers Kamis (14/7/2022).
Pada periode yang sama, pasar modal Indonesia terus mengalami pertumbuhan dalam hal penggalangan dana. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan 22 transaksi dengan total perolehan sebesar USD1,3 miliar pada kuartal 2 2022.
Dibandingkan dengan kuartal 2021 yang memiliki lebih banyak transaksi (23) tetapi perolehan secara signifikan lebih rendah sebesar USD0,5 miliar.
Namun, beberapa saham hasil IPO pada Q2 2022 mengalami penurunan harga sebagai dampak dari kenaikan suku bunga The Fed.
"Rekam jejak pertumbuhan dan profitabilitas yang terbukti merupakan bahan pertimbangan yang penting bagi investor mengingat dinamika pasar saat ini," tukasnya.
Menuju kuartal 3-4 2022, BEI diperkirakan masih akan melihat lebih banyak kegiatan IPO dari perusahaan yang ingin go public dan mengumpulkan dana. Perusahaan-perusahaan ini termasuk perusahaan di sektor energi, transportasi, logistik, teknologi dan pertanian, di antara beberapa lainnya.
“Beberapa sektor utama mengalami pertumbuhan tinggi di tengah pandemi dan memanfaatkan momentum untuk melihat level baru pertumbuhan yang lebih tinggi. Prospek IPO tetap positif mengingat banyaknya jumlah perusahaan yang siap mengakses pasar publik di kuartal mendatang. Selain itu, kesinambungan pemulihan ekonomi secara keseluruhan ditambah dengan meningkatnya jumlah investor akan semakin memacu pertumbuhan aktivitas penggalangan dana di pasar modal,” jelas dia.
(SAN)