IDXChannel - Pasar initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham secara global mengalami kemerosotan, namun jumlah perusahaan yang ingin melakukan listing perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) justru masih cukup tinggi.
Dalam catatan Ernst & Young, jumlah kegiatan penggalangan dana di pasar modal Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang kuat, didukung oleh keberlanjutan pemulihan ekonomi secara keseluruhan pada 2022.
Meski inflasi tercatat mengalami peningkatan sepanjang YTD 2022, namun upaya Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga atau 7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) masih berada pada titik terendah sepanjang masa, yakni sebesar 3,5%.
"Prospek IPO tetap positif mengingat banyaknya jumlah perusahaan yang siap mengakses pasar publik di kuartal mendatang," kata Lead Advisory - Strategy and Transactions Partner, PT Ernst & Young, Sahala Situmorang, dalam siaran pers yang diterima IDX Channel, Rabu (13/7/2022).
BEI mencatatkan telah terjadi 22 transaksi dengan total perolehan sebesar USD1,3 miliar pada Kuartal II-2022. Dibandingkan dengan Kuartal I-2021 yang memiliki
lebih banyak transaksi akan tetapi perolehan secara signifikan lebih rendah sebesar USD0,5 miliar.