Pertumbuhan aktivitas jasa, harga ekspor komoditas yang tinggi, dan perbaikan prospek
investasi secara keseluruhan telah berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara.
Pemerintah juga telah mempercepat pengeluarannya untuk meningkatkan konsumsi dan
permintaan, didukung oleh langkah-langkah fiskal utama untuk melawan inflasi.
"Selain itu, kesinambungan pemulihan ekonomi secara keseluruhan ditambah
dengan meningkatnya jumlah investor akan semakin memacu pertumbuhan aktivitas
penggalangan dana di pasar modal,” papar Sahala.
Namun, kinerja saham dari hasil IPO pada Kuartal II-2022 justru tercatat merosot sebagai dampak dari kenaikan suku bunga The Fed. Rekam jejak pertumbuhan dan profitabilitas masih terbukti merupakan bahan pertimbangan yang penting bagi investor mengingat dinamika pasar saat ini.
Menuju Kuartal III dan IV, diperkirakan masih akan ada sejumlah IPO di BEI dari perusahaan yang ingin go public dan melakukan pengumpulan dana. Perusahaan-perusahaan ini termasuk perusahaan di sektor energi, transportasi, logistik, teknologi dan pertanian, di antara beberapa lainnya.
“Beberapa sektor utama mengalami pertumbuhan tinggi di tengah pandemi dan memanfaatkan
momentum untuk melihat level baru pertumbuhan yang lebih tinggi," tutupnya.