Masih dari catatan yang sama, volume IPO global terindikasi turun 46% dan pendapatan turun 58% untuk paruh pertama dari tahun ke tahun (YoY). (YOY). Sejak YTD 2022, ada total 630 IPO yang menghasilkan USD95,4 miliar, menunjukkan penurunan masing-masing 46% dan 58%, YOY.
Khusus di wilayah ASEAN, terdapat 54 IPO sejumlah USD2,4 miliar. Jumlah tersebut turun 2% dalam jumlah transaksi dan 55% dalam perolehan YOY.
Penurunan pendapatan yang mencolok disebabkan oleh kurangnya mega IPO (IPO dengan pendapatan sama dengan atau lebih besar dari USD1 miliar) di YTD 2022, dibandingkan dengan tiga mega IPO di YTD 2021 sejumlah USD3,9 miliar.
Bursa ASEAN yang paling aktif melaksanakan IPO adalah Indonesia dengan 22 IPO senilai USD1,3 miliar, disusul Thailand dengan 13 IPO senilai USD0,3 miliar, kemudian Filipina dengan 7 IPO sejumlah USD0,3 miliar.
Malaysia tidak ketinggalan dengan melakukan 6 IPO senilai USD0,5 miliar dan terakhir Singapura dengan 6 IPO senilai USD33 juta. (TYO)