Dibandingkan dengan kuartal 2021 yang memiliki lebih banyak transaksi (23) tetapi perolehan secara signifikan lebih rendah sebesar USD0,5 miliar.
Namun, beberapa saham hasil IPO pada Q2 2022 mengalami penurunan harga sebagai dampak dari kenaikan suku bunga The Fed.
"Rekam jejak pertumbuhan dan profitabilitas yang terbukti merupakan bahan pertimbangan yang penting bagi investor mengingat dinamika pasar saat ini," tukasnya.
Menuju kuartal 3-4 2022, BEI diperkirakan masih akan melihat lebih banyak kegiatan IPO dari perusahaan yang ingin go public dan mengumpulkan dana. Perusahaan-perusahaan ini termasuk perusahaan di sektor energi, transportasi, logistik, teknologi dan pertanian, di antara beberapa lainnya.
“Beberapa sektor utama mengalami pertumbuhan tinggi di tengah pandemi dan memanfaatkan momentum untuk melihat level baru pertumbuhan yang lebih tinggi. Prospek IPO tetap positif mengingat banyaknya jumlah perusahaan yang siap mengakses pasar publik di kuartal mendatang. Selain itu, kesinambungan pemulihan ekonomi secara keseluruhan ditambah dengan meningkatnya jumlah investor akan semakin memacu pertumbuhan aktivitas penggalangan dana di pasar modal,” jelas dia.