Farras menambahkan potensi kenaikan harga masih dapat terjadi seiring dengan prediksi rata-rata harga emas tahunan yang diproyeksi dapat mencapai USD3.100 per troy ounce, sedangkan sejak awal tahun rata-rata harga emas masih di bawah USD3.000 per troy ounce.
"Bulan depan patut diingat juga ada momentum 90 hari masa suspensi tarif dagang Presiden AS Donald Trump terkait kebijakan perdagangan dan politiknya, Selain itu, permintaan emas juga diprediksi akan naik menjelang perayaan Diwali di India pada Oktober yang biasanya turut mendongkrak harga emas global," ujar Farras.
Meskipun diprediksi naik dalam waktu dekat, Farras menilai harga emas akan melemah pada akhir tahun ini terkait dengan tambahan suplai produksi dari Australia dan penurunan permintaan emas dunia.
(NIA DEVIYANA)