“Program pemerintah seperti jaringan gas rumah tangga yang tahun lalu ditiadakan, diharapkan tahun ini akan di adakan oleh pemerintah maupun PGN. Selain itu, RGAS bermaksud untuk menjadi pemasok langsung untuk program konverter kit seperti tahun lalu (2024), di mana pada 2023 ditangani oleh pihak lain,” tutur Edy.
Dia menyebut, jaringan gas rumah tangga tetap menjadi salah satu prioritas utama perusahaan, di samping bisnis konverter kit. Ia mengakui bahwa setiap proyek jaringan gas rumah tangga memiliki karakteristik dan tantangan yang berbeda-beda.
Untuk target 2025, Edy optimistis RGAS dapat menggandakan pendapatan menjadi Rp150 miliar dan mencapai profitabilitas bertumbuh di atas tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini menunjukkan keyakinan RGAS dalam menghadapi tantangan pasar dengan mengandalkan produk-produk yang memiliki kandungan lokal tinggi. "Sebenarnya ada tantangan kita harus optimistis, walaupun tantangan tetap ada. Karena, ada beberapa produk yang TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) tinggi yang akan didorong," ujarnya.
(kunthi fahmar sandy)