Sementara itu, MBMA membukukan margin NPI dan limonit yang lebih solid. Di mana penjualan bijih limonit naik 33 persen QoQ didukung permintaan HPAL dan produksi semester I meningkat 43 persen yoy.
Usai merilis kinerja, saham MBMA melesat 25 persen hingga auto reject atas (ARA), dan MDKA ikut menguat 7,25 persen pada Jumat (26/9/2025).
Stockbit menilai, prospek MBMA lebih menjanjikan dalam jangka pendek, ditopang segmen NPI dengan cash cost rendah dan peningkatan penjualan limonit seiring beroperasinya fasilitas HPAL afiliasi. Proyek AIM juga diproyeksikan berproduksi penuh pada 2026.
Sementara itu, MDKA masih menghadapi tekanan jangka pendek. Produksi emas Tujuh Bukit diperkirakan sesuai target yakni 100-110 ribu oz dengan distribusi penjualan lebih merata di semester II-2025.
Namun, kontribusi tembaga dari Wetar diproyeksikan terus menurun, sementara proyek Pani baru diperkirakan menghasilkan emas pertama pada kuartal I-2026.
(DESI ANGRIANI)