Intel pernah menjadi perusahaan terkuat di Silicon Valley, namun beberapa tahun terakhir menghadapi masalah, baik dari sisi manajemen maupun dari persaingan di sektor teknologi.
Dalam satu dekade terakhir, Intel kehilangan potensi menggarap chip untuk ponsel. Sementara saat ini, Intel pun gagal memanfaatkan booming AI yang kini dikuasai oleh Nvidia dan TSMC.
Masalah yang terjadi di Intel mencapai puncaknya saat merilis laporan keuangan kuartal II-2024 di mana perusahaan itu merugi USD1,6 miliar. Tak hanya itu, Intel juga akan melakukan PHK terhadap 15.000 karyawannya.
Sementara itu, Qualcomm merupakan pemimpin pasar di bisnis seluler. Meskipun memasok chip pada smartphone flagship untuk Apple dan Samsung, Qualcomm tak memiliki pabrik.
Mantan Eksekutif Qualcomm Patrick Little mengatakan, kabar rencana Qualcomm menguasai Intel masuk akal untuk memperluas cakupan bisnis terutama ke segmen PC.