Djagad menyatakan bahwa efisiensi yang telah dilakukan KAEF bersama seluruh entitas anak perusahaan berhasil menurunkan beban pokok penjualan (COGS) dan beban usaha. COGS Perseroan pada 2024 turun 1,02 persen menjadi Rp6,99 triliun, dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar Rp7,06 triliun.
Hal ini berdampak positif terhadap peningkatan laba bruto perseroan sebesar 4,96 persen YoY (Year-on-Year). Sementara, beban usaha pada tahun 2024 juga turun 15,68 persen menjadi Rp3,79 triliun dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar Rp4,49 triliun.
"Hal ini menjadi capaian penting yang menunjukkan bahwa arah transformasi dan pembenahan internal yang ditempuh perseroan sudah berada di jalur yang tepat," ujar Djagad.
Djagad pun menegaskan bahwa proses transformasi Kimia Farma tidak boleh berhenti. Karenanya, Perseroan terus melakukan pembenahan internal, termasuk optimalisasi aset dan struktur bisnis sehingga kinerja keuangan perusahaan semakin solid.
"
Kimia Farma berhasil menghadapi tantangan tersebut dan memanfaatkan berbagai peluang serta momentum pertumbuhan perekonomian nasional," ujar Djagad.
(taufan sukma)