"Tahun 2023 bulan Mei yang kita catat adalah pendapatan kita Rp11,98 miliar, ini lebih tinggi daripada bulan Mei 2022 sebesar Rp7,13 miliar," papar Rommy.
Kemudian laba bersih, lanjut Rommy, di tahun 2021 hanya tercatat Rp2,34 miliar. Tahun selanjutnya juga berkembang drastis menjadi Rp13,91 miliar dan Mei 2023 laba HBAT sudah tercatat Rp2,37 miliar.
"Ini naik 13% dibandingkan Mei 2022 sebesar Rp2,10 miliar," kata Rommy.
Kinerja keuangan HBAT berangsur merangkak terbukti karena berakhirnya pandemi, daya beli masyarakat mulai berkembang karena pendapatan yang naik.
"Dan kita mulai merubah model-model rumah hunian, tipe-tipe yang kita bangun, dengan membangun cluster Rosewood yang menjadi best seller bagi masyarakat karena modelnya kekinian dan mengikuti kultur orang Manado," jelas Rommy.
Adapun harga yang dijual tersebut, HBAT menawarkan dengan terjangkau dibanding perusahaan lain. Pangsa pasar di Manado sendiri HBAT masih memegang kendali.
(DES)