Seiring dengan kondisi tersebut, pelanggan MARK sudah melakukan permintaan akan produk Hand Molding dari MARK pada awal 2024 ini, yang mendorong naiknya utilitas pabrik di MARK yang ada di Medan tersebut dibandingkan 2023.
“Tingginya permintaan cetakan sarung tangan membuat kami harus menambah jumlah karyawan, kurang lebih sebanyak 500 orang karyawan kami tambahkan untuk mengejar produksi cetakan sarung tangan di 2024,” ujar Ridwan.
Ridwan mengatakan, tahun ini menjadi titik balik naiknya produksi sarung tangan global sesuai dengan riset yang dikeluarkan oleh Asosiasi Produsen Sarung Tangan Malaysia (MARGMA), di mana oversupply persedian sarung tangan akan berangsur habis dan kebutuhan akan sarung tangan dunia akan mencapai lebih dari 300 miliar pasang sarung tangan dengan tingkat pertumbuhan industri 8-10% per tahun.
“Dengan tingginya angka penjualan tersebut, MARK berpotensi membagikan dividen lebih tinggi sehingga menguntungkan untuk investor yang mengutamakan fundamental dan dividen player,” ujarnya.
(FRI)