Meski demikian, Perseroan mengupayakan agar liabilitas jangka pendek dan jangka panjang akan turun pada 2024, masing masing menjadi Rp27,98 miliar dan Rp57,34 miliar.
Sejak berdiri tahun 1968, Perseroan menjadi salah satu pionir di industri TIC di Indonesia, bahkan menjadi perusahaan swasta pertama di industri TIC yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2023 dengan kode saham CRSN. Saat ini, CRSN memiliki lebih dari 1.021 anggota tim untuk mengembangkan bisnis yang tersebar di 20 kantor cabang dan 17 laboratorium di seluruh Indonesia.
"Pengalaman kami selama lebih dari 55 tahun berkarya, membuat kemampuan kami dalam hal pengetahuan pasar industri TIC, mitigasi risiko, penanganan terhadap isu teknikal dan non-teknikal serta solusi kepabeanan tak perlu diragukan lagi," ungkap Sheila.
Perseroan telah melakukan revitalisasi sejumlah laboratoriumnya, diantaranya di Samarinda, Kendari, Cikarang, Palembang, dan Pontianak. Selain itu, juga telah dilakukan relokasi 3 kantor cabang yang terletak di tiga kota, yaitu Jambi, Medan, dan Gresik. Adapun, fasilitas operasi yang saat ini tengah dikembangkan di tiga tempat, yaitu di Jakarta, Bogor dan Kolaka.
Sejumlah upaya dilakukan untuk mendukung ambisi pemerintah dalam melakukan transformasi ekonomi dan menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan mengoptimalkan peluang bisnis Perseroan di tiga sektor. Sektor pertama adalah Green Economy termasuk didalamnya mengenai Climate Change Mitigation dan EV Ecosystem. Sektor selanjutnya adalah Blue Economy dan Energy Transition.