Oleh karena itu, dukungan kebijakan dari pemerintah dinilai semakin krusial, bahkan lebih besar dibandingkan periode sebelum pandemi Covid-19, guna mempercepat pemulihan konsumsi rumah tangga.
Sementara, Panin Sekuritas dalam risetnya yang terbit 24 November 2025 mencatat kinerja emiten rokok sepanjang sembilan bulan 2025 (9M25) melambat, seiring penurunan volume penjualan rokok lebih dari 5 persen secara tahunan (YoY).
Pelemahan tersebut dipengaruhi oleh tekanan daya beli masyarakat, tingginya biaya cukai, serta maraknya peredaran rokok ilegal.
Meski demikian, Panin Sekuritas memandang prospek sektor rokok mulai membaik ke depan.
Memasuki era menteri keuangan yang baru, volume rokok diproyeksikan pulih dan tumbuh moderat pada 2026, ditopang oleh katalis fiskal dan moneter yang diharapkan mampu memulihkan daya beli masyarakat.