Rahmat Fiansyah
Selain itu, kata dia, TSEL juga akan menerapkan skema single billing yang mengizinkan pengguna Telkomsel dan Indihome lebih mudah membayar layanan. Skema tersebut rencananya diterapkan pada akhir 2024 dan akan terlihat pada 2025.
Dari sisi biaya, kata Niko, TLKM juga cukup agresif mengendalikan belanja operasional melalui strategi 5 Bold Moves yang diperkirakan selesai pada 2025. Strategi ini akan berdampak pada kenaikan kinerja bottom line TLKM.
Niko menurunkan target pendapatan TLKM pada 2024 menjadi tumbuh kurang dari 2 persen dari perkiraan sebelumnya yang tumbuh 2,7 persen. Perkiraan margin EBITDA juga turun dari 51,7 persen menjadi 50,6 persen.
"Kami melihat ke depan dengan perhitungan metode DCF yang menghasilkan bahwa target harga kami (untuk saham TLKM) tak berubah di Rp4.250," kata Niko.
Dia melihat saham TLKM berpotensi mengalami re-rating seiring dengan ekspektasi perbaikan pendapatan dan EBITDA di 2025. Oleh karena itu, dia mempertahankan rating BUY untuk saham TLKM.
