sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kinerja Turun, Aset LPEI Ikut Tergerus

Market news editor Suparjo Ramalan
18/01/2021 21:00 WIB
LPEI masih mencatatkan kinerja yang negatif sepanjang 2020. Hingga Desember 2020 jumlah aset perseroan hanya mencapai Rp 92,1 triliun. 
Kinerja Turun, Aset LPEI Ikut Tergerus  (FOTO: MNC Media)
Kinerja Turun, Aset LPEI Ikut Tergerus (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank (IEB) masih mencatatkan kinerja yang negatif sepanjang 2020. Hingga Desember 2020 jumlah aset perseroan hanya mencapai Rp 92,1 triliun. 


Total aset lembaga plat merah itu tercatat menurun bila dibandingkan dengan aset pada tahun 2019. Di mana, jumlah aset LPEI pada periode tersebut sebesar Rp108 triliun. 


Adapun total pembiayaan LPEI mencapai Rp 90,4 triliun, penjaminan Rp 9,9 triliun, asuransi Rp 8,1 triliun, pendanaan senilai Rp 65,1 triliun. Meski begitu, laba bersih emiten negara ini meningkat pada Desember 2020 dari minus Rp 4,7 triliun ke Rp 285 miliar. 


Sedangkan Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal tercatat 28,9% pada Desember tahun ini. Angkan ini naik dari yang sebelumnya yakni 17%. 
Sementara Non Performing Loan (NPL) Net 9,8 persen yang sebelumnya tercatat ada dikisaran 14,0 persen. 


Manajemen optimis pada 2021 kinerja emiten akan semakin membaik. Khususnya mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia melalui pembiayaan ekspor nasional dalam bentuk pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konslutasi. 


"Tahun 2021 merupakan titik balik perbaikan kinerja keuangan dan diharapkan berlanjut di tahun berikutnya. Hal ini terlihat pada kinerja keuangan per Desember 2020 (unaudited)," tulis dokumen paparan LPEI saat Rapat Dengar Pendapat Bersama Komisi XI DPR diterima pada Senin (18/1/2021). 


Komisi XI DPR menyetujui pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank (IEB) sebesar Rp5 triliun untuk Tahun Anggaran 2021. Persetujuan itu didasari atas upaya LPEI menggenjot nilai ekspor Indonesia guna mengurangi defisit impor.


Pada tahun ini, emiten plat merah itu mengusulkan PMN sebesar Rp 5 triliun, di mana, dana segar tersebut akan dialokasikam pada dua penugasan. Pertama penugasan umum sebesar Rp 2,5 triliun yang difokuskan pada pembiayaan Usaha Kecil dan Menenga (UKM). Kedua, penugasan khusus senilai Rp 2,5 triliun. 


Dalam tahap strategi, manajemen LPEI menerangkan, sepanjang 2021 sebagai tahap akhir dari Regain Our Footing. Di mana emiten yang menitikberatkan pada pelaksanaan mandat untuk mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia melalui pembiayaan ekspor nasional dalam bentuk pembiayaan, penjaminan, ssuransidan Jasa Konsultasi, 


"(Berikutnya) perbaikan kualitas pembiayaan dan penguatan proses internal antara lain tata kelola dan manajemen resiko serta infrastruktur Management Informasi Sistim (MIS) dan teknologi," tulis keterangan dalam dokumen tersebut. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement