Pihaknya berharap proyek pembangunan smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL) di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, dan smelter feronikel di Bahodopi, Sulawesi Tengah bisa segera maju ke tahap konstruksi tahun depan.
"Besar harapan kami tentu proyek Bahodopi dan Pomalaa bisa segera maju ke konstruksi tahun depan sehingga kita dalam posisi sangat baik untuk bicara dengan pemerintah," ucapnya.
Terkait proyek smelter di Pomalaa, dia menyebut bahwa smelter tersebut akan menghasilkan produk untuk bahan baku baterai kendaraan listrik dan akan berkontribusi kepada industri mobil listrik.
"Terkait pasokan pembuatan baterai mobil listrik, jadi kami perusahaan pertambangan nikel dan pemasok nikel, jadi kami dari hulunya dan kita tidak akan beralih fungsi. Jadi, kita akan fokus kepada apa yang bagus dan baik yang sudah jadi keahlian kami," tuturnya. (TIA)