"Pelunasan lebih awal atas Senior Secured Notes dijadwalkan pada 16 Januari 2025," tulis Kisyuwono dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (13/1/2024).
Kisyuwono berharap, pencairan kredit ini dapat membawa dampak positif terhadap keuntungan GJTL dengan meredam gejolak valuta asing mengingat seluruh pinjaman menggunakan mata uang rupiah, serta tingkat bunga yang lebih rendah.
"Fasilitas kredit baru seluruhnya dalam mata uang Rupiah dan peningkatan kapasitas produksi TBR perseroan diharapkan dapat mendukung penjualan perseroan secara berkelanjutan," ujarnya.
Fasilitas pinjaman tersebut diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Digital BCA, PT Bank Permata Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank KEB Hana Indonesia dan PT Bank Oke Indonesia Tbk.
Berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi pada 14 November 2024, Bank BCA juga berperan sebagai original mandated lead arranger and bookrunner, serta agen fasilitas dan agen jaminan dari para Bank yang membiayai.
(DESI ANGRIANI)