Saham-saham emiten batu bara diketahui kembali ambles ke zona merah pada awal perdagangan Kamis (28/10/2021), melanjutkan kecenderungan pelemahan setidaknya sejak penutupan perdagangan Rabu kemarin (27/10).
Selain itu, pada perdagangan kemarin harga kontrak berjangka (futures) batu bara juga ambles 8,88% dibandingkan hari sebelumnya, lantaran masih terimbas aksi ambil untung investor.
Berdasarkan data BEI, pukul 09.09 WIB, pelemahan saham batu bara kompak antar perusahaan. Pada hari ini, saham BYAN anjlok -0,47%, ke Rp 26.375 per saham.
Sementara itu, manajemen BYAN menargetkan produksi batu bara hingga 50 juta ton per tahun mulai 2022 seiring dengan selesainya proyek jalan angkutan (haul road) dan fasilitas pemuatan tongkang (barge loading) pada 2022. (TYO)