IDXChannel - PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) mencatat penurunan laba sepanjang 2024. Laba bruto dan laba bersih produsen emas itu melemah dibandingkan 2023 meski harga emas naik tajam pada tahun lalu.
Dalam laporan keuangan auditan yang dikutip Senin (31/3/2025), pendapatan ARCI meningkat 15 persen dari USD250 juta menjadi USD288 juta.
Berbeda dengan 2023 di mana porsi domestik dan ekspor 50:50, pada 2024, penjualan emas ARCI seluruhnya domestik. Porsi terbesar penjualan yakni PT Swarnim Murni Mulia sebesar USD140 juta atau 48,5 persen dari total penjualan.
Meski pendapatan naik, beban pokok pendapatan meningkat lebih tinggi. Beban ini naik dari USD180 juta menjadi USD227 juta atau naik 26 persen. Beban terbesar berasal dari biaya jasa kontraktor penambangan yang mencapai USD91,5 juta (+24 persen) serta pemakaian bahan USD78,6 juta (+226 persen).
Dengan tingginya beban produksi dan penjualan ini, laba bruto ARCI turun 13 persen dari USD69,8 juta menjadi USD60,5 juta. Alhasil, margin laba kotor tertekan dari 28 persen menjadi 21 persen akibat.