Sementara itu dari sisi lending, bank swasta terbesar di Indonesia itu mencatat pertumbuhan kredit 15,4 persen pada kuartal II. Kredit BBCA terbanyak disalurkan ke sektor korporasi yang tumbuh 19 persen. Namun, segmen kredit konsumer juga tumbuh tinggi sebesar 14 persen ditopang oleh kredit kendaraan bermotor yang tumbuh 21 persen. Sementara, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BBCA tumbuh 11 persen.
Erni menambahkan, kualitas kredit BBCA juga terjaga meski rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) naik ke level 2,1 persen sementara Loan at Risk (LAR) stabil di 6,3 persen.
"Kami mempertahankan rating BELI pada BBCA dengan target harga dinaikkan sedikit lebih tinggi ke Rp11.600 per saham dari sebelumnya Rp10.900 per saham," kata Erni.
Saat ini, harga saham BBCA berada di level Rp10.100 sehingga ada potensi kenaikan harga (upside) sekitar 15 persen.
(Rahmat Fiansyah)