Sutadi menegaskan BFI tetap menjaga kualitas kredit dengan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) bruto di 1,30 persen dan neto 0,22 persen.
“Angka ini jauh di bawah rata-rata industri, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” kata dia.
Selain itu, return on asset (ROA) naik menjadi 8,0 persen dan return on equity (RoE) mencapai 15,5 persen.
Adapun BFIN juga telah melakukan pelunasan Obligasi Berkelanjutan senilai Rp227 miliar dan mempertahankan peringkat AA-(idn) dengan outlook stabil dari Fitch Ratings Indonesia per Februari 2025.
(NIA DEVIYANA)