IDXChannel - Perusahaan logistik dan transportasi laut, PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) membukukan kinerja positif. Pada semester I 2022, HAIS mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 179 persen menjadi Rp45,08 miliar.
Seiring dengan peningkatan laba bersih, perseroan juga mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 76,68 persen menjadi Rp 313,77 miliar, dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 178,60 miliar.
Pertumbuhan tersebut utamanya ditopang oleh kenaikan volume kargo yang diangkut pada periode tersebut. Volume kargo sepanjang semester pertama naik sebesar 16% menjadi 3,92 juta metrik ton dari sebelumnya sebesar 3,37 juta metrik ton.
Adapun, sebesar 38 persen dari kargo-kargo tersebut diangkut oleh armada milik perseroan. “Kenaikan jumlah kargo sendiri, terutama didorong pelonggaran aturan ekspor batu bara setelah sempat adanya pelarangan ekspor di awal tahun ini,” kata Direktur Keuangan dan Administrasi HAIS Novian Fitriawan dalam keterangan resminya, Jumat (29/7/2022).
Berdasarkan segmennya, pendapatan di segmen pengangkutan tercatat sebesar Rp 221,60 miliar, naik dari sebelumnya Rp 130,08 miliar. Kemudian, segmen jasa bantuan pemuatan dan pembongkaran naik menjadi Rp 6,33 miliar dari Rp 3,99 miliar.
Novian mengatakan, pertumbuhan kinerja sepanjang semester pertama tahun ini mengindikasikan bahwa, perseroan telah menerapkan strategi dengan baik dan manajemen pun optimistis perkembangan bisnis akan terus meningkat hingga akhir tahun ini.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan perseroan naik sebesar 67,42 persen menjadi Rp 239,86 miliar dari sebelumnya Rp 143,26 miliar. Kemudian, beban usaha juga tercatat naik dari Rp 16,12 miliar menjadi Rp 24,89 miliar.
Hingga akhir Juni 2022, total nilai aset HAIS menjadi sebesar Rp 568,96 miliar dari sebelumnya Rp 537,52 miliar pada akhir Desember 2021. Sementara, total liabilitas perseroan turun 11,01 persen dari akhir tahun lalu yang sebesar Rp 104,92 miliar menjadi Rp 93,36 miliar. Sedangkan, ekuitas perseroan naik menjadi Rp 475,59 miliar dari Rp 432,59 miliar.
(FRI)