Agus menyampaikan, kinerja kuat PMUI tidak lepas dari tren pertumbuhan positif industri telekomunikasi nasional. Menurut data Mordor Intelligence, nilai pasar telekomunikasi Indonesia pada 2025 diperkirakan mencapai USD18,12 miliar, dan akan meningkat menjadi USD23,97 miliar pada 2030, dengan CAGR sebesar 5,76 persen.
Permintaan terhadap layanan berkecepatan tinggi dan pengembangan infrastruktur 5G menjadi pendorong utama sektor ini. Hingga awal 2024, tercatat 353,3 juta koneksi seluler aktif di Indonesia, atau 126,8 persen dari total populasi, menandakan tingginya tingkat adopsi digital di masyarakat.
“Tren penurunan suku bunga dan meningkatnya konsumsi domestik menjadi katalis penting bagi pertumbuhan ekonomi, termasuk sektor telekomunikasi. Dengan dukungan infrastruktur digital yang semakin luas dan kebijakan pemerintah yang pro-investasi, kami yakin PMUI berada pada posisi yang tepat untuk memperluas ekspansi dan memperkuat kontribusi terhadap ekosistem telekomunikasi nasional,” ujar dia.
Agus pun menegaskan komitmen perusahaan untuk terus bertumbuh secara berkelanjutan. “Ke depan, kami akan tetap fokus pada peningkatan efisiensi, pertumbuhan berkelanjutan, dan penciptaan nilai jangka panjang bagi para investor dan pemegang saham kami,” katanya.
(Dhera Arizona)