Dari sisi produksi, perseroan mencatatkan pertumbuhan produksi semen 4% menjadi 897 ribu ton dari sebelumnya 861 ribu ton. Sementara produksi white clay, naik 14% menjadi 30 ribu ton dari 26 ribu ton.
“Perseroan berhasil meningkatkan utilisasi pabrik menjadi 47% dari tahun 2021 yang sebesar 45%,” Daconi menerangkan.
Di samping itu, SMBR berhasil mencetak kenaikan volume penjualan produk semen dan white clay di tengah menurunnya permintaan atau demand di wilayah Sumatera dan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
Dengan rincian, volume penjualan semen sepanjang semester I-2022 mencapai 890 ribu ton naik 5% dari sebelumnya 850 ribu ton, serta volume penjualan white clay naik 21% menjadi 30 ribu ton dari 25 ribu ton.