Niko menjelaskan, hingga September 2023, perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 11,2 juta ton atau naik 24,4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 51%.
Di sisi lain, Niko menyampaikan berbagai hal yang menjadi tantangan bagi perseroan di tahun ini, di antaranya yakni koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Rata-rata harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 33% dari USD128,5 per ton pada Januari-September 2022 menjadi USD86,3 per ton pada Januari-September 2023.
Di sisi lain, Harga Pokok Penjualan (HPP) mengalami kenaikan, di antaranya pada komponen biaya royalti, angkutan kereta api, dan jasa penambangan.
Oleh karena itu, lanjut Niko, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik, serta konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan. Sehingga, penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.