IDXChannel - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mengalami penurunan laba bersih di sepanjang 2022. Laba emiten unggas ini turun 19,12% menjadi Rp2,92 triliun, dari tahun 2021 yang sebesar Rp3,62 triliun.
Sementara itu, penjualan CPIN sepanjang tahun lalu tercatat naik 9,99% menjadi Rp56,86 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp51,69 triliun. Penjualan ayam pedaging mendominasi dengan menyumbang sebesar Rp31,96 triliun, naik dari sebelumnya Rp26,90 triliun. Lalu, penjualan pakan tercatat sebesar Rp13,62 triliun.
Selanjutnya, penjualan ayam olahan naik menjadi Rp8,36 triliun, penjualan anak ayam usia sehari tercatat sebesar Rp1,47 triliun, dan penjualan lainnya tercatat sebesar Rp1,43 triliun.
Berdasarkan geografisnya, penjualan di Pulau Jawa tercatat sebesar Rp33,23 triliun, Pulau Sumatera sebesar Rp14,32 triliun, Pulau Sulawesi dan Kalimantan sebesar Rp6,73 triliun, Pulau Bali sebesar Rp3,35 triliun, dan pulau lainnya tercatat sebesar Rp1,14 triliun.
Sementara itu, penjualan luar negeri tercatat sebesar Rp43,73 miliar. Dari keseluruhan angka penjualan, perseroan mencatatkan eliminasi sebesar Rp1,97 triliun.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp48,72 triliun, naik 11,85% dari sebelumnya sebesar Rp43,55 triliun. Kemudian, beban penjualan perseroan tercatat sebesar Rp2,12 triliun, serta beban umum dan administrasi sebesar Rp1,82 triliun.
Per Desember 2022, total nilai aset CPIN tumbuh 12,41% menjadi Rp39,84 triliun, dari posisi akhir Desember 2021 yang sebesar Rp35,44 triliun. Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp13,52 triliun dan ekuitas sebesar Rp26,32 triliun.
Tahun 2022, CPIN menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp2,5 triliun. Di mana, sebesar 50% belanja modal dialokasikan untuk food business, kemudian 30% untuk feed business, dan 20% lainnya dialokasikan untuk poultry farming business.
(FAY)