“Sedangkan volume penjualan CPO naik signifikan sekitar 41% seiring pembelian TBS eksternal yang lebih banyak,” kata Andrianto dalam keterangan resminya, Senin (31/7/2023).
Sementara itu, pendapatan DSNG tercatat sebesar Rp4,35 triliun, naik 15,1% dari periode yang sama sebelumnya yang sebesar Rp3,78 triliun. Perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan di tengah tren pelemahan harga crude palm oil (CPO).
“Segmen kelapa sawit masih menjadi kontributor utama pendapatan perseroan, menyumbang 88% dari total pendapatan yaitu sebesar Rp3,9 triliun,” ujar Andrianto.
Hingga Juni 2023, total nilai aset DSNG tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 4% menjadi Rp16 triliun, yang dikontribusikan oleh penambahan aset tetap dan persediaan.
Sementara total liabilitas tercatat naik 8% menjadi Rp7,8 triliun, dan total ekuitas naik 0,5% menjadi Rp8,2 triliun.
Lebih lanjut, Andrianto mengatakan, kinerja segmen produk kayu masih kurang menggembirakan setelah mengalami sentimen pasar bullish pada tahun sebelumnya.