Selain bisnis inti CPO, ANJ juga mencatatkan pertumbuhan signifikan pada segmen edamame. Pendapatan dari bisnis edamame melonjak 124,1 persen menjadi USD4,2 juta, dengan volume penjualan edamame beku meningkat 331,4 persen. Ekspansi pasar ke India dan Yordania serta penguatan merek domestik “Edashi” menjadi faktor pendorong pertumbuhan.
Menatap tahun 2025, ANJ menargetkan peningkatan produksi CPO sebesar 15 persen dengan mengandalkan hasil dari tanaman muda yang telah diremajakan serta pembelian TBS dari pihak eksternal. Hingga akhir 2024, perusahaan telah melakukan replanting di lahan seluas 12.635 hektare (ha), dengan lebih dari separuhnya sudah mulai menghasilkan.
“Kami optimistis ANJ akan terus tumbuh dengan strategi yang kami jalankan, serta memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” kata Nopri.
ANJT merupakan emiten favorit Lo Kheng Hong (LKH). Investor kawakan itu memiliki saham ANJT namun tak diketahui secara persis jumlahnya karena porsinya di bawah 5 persen.
(Rahmat Fiansyah)