Laba bruto tercatat sebesar Rp269,57 miliar atau naik 1,2 persen secara tahunan. Namun, beban umum dan administrasi juga meningkat menjadi Rp182,20 miliar dari sebelumnya Rp177,62 miliar. Sementara itu, beban pokok sedikit menurun menjadi Rp345,19 miliar.
Segmen bioskop berkontribusi dominan sebesar Rpp386,1 miliar, disusul bisnis makanan-minuman mencapai Rp193,9 miliar, dan acara-iklan mencapai Rp34,7 miliar.
Per 30 Juni 2025, BLTZ mengoperasikan 71 bioskop CGV dan 1 blitztheater melalui entitas anak PT Graha Layar Mitra, yang juga bergerak di bidang distribusi dan pascaproduksi film.
Neraca BLTZ menunjukkan total aset mencapai Rp1,84 triliun atau relatif stabil dibandingkan akhir 2024. Jumlah liabilitas turun menjadi Rp1,43 triliun, sementara total ekuitas meningkat menjadi Rp412,86 miliar dari sebelumnya Rp387,64 miliar.
Dari sisi arus kas, BLTZ mencatat arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp92,09 miliar. Arus kas dari aktivitas investasi tercatat negatif Rp22,80 miliar, dan dari aktivitas pendanaan negatif Rp25,70 miliar.
Dengan demikian, posisi kas dan setara kas meningkat menjadi Rp146,76 miliar per akhir Juni 2025.
(Dhera Arizona)