Hasan menyebut, segmen cellular phone & tablet masih menjadi penyumbang terbesar penjualan bersih ERAA dengan porsi 80 persen. Namun, perseroan juga tetap mengembangkan lini bisnis di luar segmen tersebut. Salah satunya segmen aksesori yang tumbuh 23 persen dan berkontribusi 13 persen terhadap penjualan bersih.
Di samping itu, ERAA melalui anak usahanya juga menambah beberapa merek ke portofolio bisnis. Sepanjang 2024, perseroan bermitra dengan Curry Up dan Bacha Coffee di segmen food & nourishment, XPENG di segmen mobil listrik, dan Under Armour, merek apparel olahraga, di segmen vertikal Erajaya Active Lifestyle.
Perseroan juga membuka 278 toko baru sepanjang tahun lalu, sehingga membuat total jaringan ritel total Erajaya mencapai 2.194 toko. Ribuan toko itu tersebar di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Angka tersebut belum termasuk 77 pusat distribusi yang menyalurkan produk ke lebih dari 54 ribu gerai ritel pihak ketiga.
Hasan menambahkan, pada 2025, Erajaya akan tetap fokus mengembangkan bisnis ritel dengan memperluas jaringan ritel dan menambah merek baru dalam portofolio. Pada tahun ini, perseroan menargetkan bisa membuka 300 toko baru dengan tetap mempertimbangkan kondisi ekonomi makro dan ketersediaan lokasi yang strategis.
(Rahmat Fiansyah)