“Penurunan pendapatan akibat dampak musiman dari libur Lebaran yang menyebabkan periode produksi lebih singkat, serta penurunan yang lebih luas di sektor otomotif,” kata Direktur BOLT, Anthony Wijaya di Jakarta, Selasa (20/8).
Anthony menuturkan, produksi kendaraan roda empat menurun sebesar 9,46 persen QoQ. Sementara pendapatan segmen suku cadang mobil (autoparts) juga merosot, meskipun dengan margin yang lebih kecil sebesar 6,1 persen QoQ.
Adapun margin EBITDA BOLT juga menyusut menjadi 10,2 persen dari 11,2 persen pada kuartal I-2023 akibat lemahnya penjualan, sehingga menghasilkan EBITDA sebesar Rp34,6 miliar.
Anthony menambahkan, sebagian besar pengeluaran BOLT merupakan biaya tetap, sehingga penurunan penjualan secara alami menyebabkan penyusutan margin.