“Pada semester pertama tahun 2023, produksi TBS inti kami dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang tidak mendukung, serta kegiatan peremajaan kelapa sawit,” ujar Mark.
Lebih lanjut, Mark menuturkan bahwa tantangan pada sektor agribisnis masih berlanjut, terutama seiring dampak cuaca dan volatilitas harga komoditas.
Ke depan, SIMP tetap fokus pada peningkatan pengendalian biaya dan efisiensi, peningkatan produktivitas, serta pengelolaan kegiatan operasi secara berkelanjutan.
Per Juni 2023, total nilai aset SIMP tercatat sebesar Rp35,69 triliun, turun 1,14% dari posisi akhir Desember 2022 yang sebesar Rp36,11 triliun.
Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp14,78 triliun dan ekuitas sebesar Rp20,91 triliun.
(SLF)