Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp1,75 triliun atau turun dari sebelumnya Rp1,84 triliun. Sedangkan beban usaha perseroan mengalami kenaikan dari sebelumnya sebesar Rp1,51 triliun menjadi Rp1,64 triliun.
Hingga akhir Desember 2023, total nilai aset perseroan tercatat sebesar Rp3,94 triliun atau turun dari posisi Desember 2022 yang sebesar Rp4,13 triliun. Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp1,55 triliun dan ekuitas sebesar Rp2,39 triliun.
Pada 2023 lalu, perseroan telah menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp107,7 miliar, yang sebagian besar digunakan untuk repair atau maintenance dan penyelesaian pabrik ke-15 di Pekanbaru.
Pabrik Pekanbaru tersebut akan menjadi pabrik pelengkap perseroan di Pulau Sumatera. Hal itu memungkinkan perseroan untuk melakukan penetrasi pasar secara keseluruhan.
Dengan selesainya pabrik ke-15 di Pekanbaru, kapasitas perseroan akan bertambah dan mampu mendukung pertumbuhan kinerja perseroan hingga 2025. Sementara, belanja modal setiap tahun akan dijaga di angka Rp150 miliar.
(YNA)