Kemudian pendapatan fasilitas rumah sakit tercatat sebesar Rp552,30 miliar, kamar rawat inap dan kamar operasi mencatatkan pendapatan masing-masing sebesar Rp545,97 miliar dan Rp190,14 miliar, serta pendapatan administrasi dan lainnya sebesar Rp226,37 miliar.
Selanjutnya segmen rawat jalan mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,51 triliun. Secara rinci, pendapatan jasa penunjang medis dan jasa tenaga ahli sebesar Rp1,98 triliun, obat dan perlengkapan medis tercatat sebesar Rp1,20 triliun, fasilitas rumah sakit mencatatkan pendapatan sebesar Rp122,40 miliar, serta pendapatan administrasi dan lainnya sebesar Rp198,28 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan SILO tercatat sebesar Rp5,01 triliun, beban usaha tercatat sebesar Rp1,84 triliun, dan beban lainnya sebesar Rp145,02 miliar.
Sementara itu, total nilai aset SILO hingga akhir September 2023 menjadi sebesar Rp10,74 triliun, naik 11,20% dari akhir Desember 2022 yang sebesar Rp9,66 triliun. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp3,06 triliun dan ekuitas sebesar Rp7,68 triliun.
Hingga akhir 2023, perseroan membidik pertumbuhan pendapatan di atas 10%. Sementara margin EBITDA ditargetkan tumbuh 25%.