Sebagai contoh, saat Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal pada April 2025, IHSG anjlok dan saham-saham big banks merosot dalam. Begitu juga dengan saham-saham trading, sebagian besar mencatatkan penurunan harga.
Kondisi-kondisi global seperti pandemi, perang dagang, perang militer, embargo, dan sebagainya, dapat memengaruhi pergerakan harga saham. Sementara dalam kondisi ekonomi yang memburuk, harga emas biasanya justru naik.
Investasi Emas
Investasi emas sebenarnya bertujuan untuk melindungi nilai uang dari inflasi, capital gain yang dihasilkan merupakan konsekuensi atas kondisi ekonomi dan geopolitik secara global. Setahun terakhir (2024-2025), harga emas melonjak drastis secara singkat.
Ini dikarenakan kondisi perekonomian yang kian tidak stabil. Logikanya, ketika perekonomian tidak stabil, maka kinerja perusahaan-perusahaan terbuka akan stagnan atau memburuk, dan harga sahamnya akan memburuk.
Maka ketika pasar saham tidak menawarkan keuntungan yang menarik, maka investor pun berbondong-bondong mengalihkan modalnya ke aset safe haven, yakni emas, karena emas dapat melindungi nilai uang dari inflasi ataupun kondisi ekonomi yang memburuk.