IDXChannel - Uber mulai berbenah usai pandemi covid-19 melandai. Sebelumnya, perusahaan ride hailing ini berjuang dengan kurangnya jumlah pengemudi di masa pandemi, menyebabkan waktu tunggu yang lebih lama bagi pelanggan.
Bos Uber Dara Khosrowshahi menerangkaan saat ini sudah lima juta orang di Inggris yang mengambil alih untuk melakukan pekerjaan mengirim makanan ataupun barang kepada konsumen. Angka ini meningkat 31% dari tahun lalu.
"Itu benar, lebih banyak orang mendapatkan penghasilan di Uber hari ini daripada sebelum pandemi," katanya saat membuka pembahasan terkait kinerja keuangan perusahaan dengan investor, dilansir BBC, Kamis (4/8/2022).
Sebelumnya, Uber dikritik karena perlakuan terhadap pengemudinya. Mahkamah Agung Inggris memutuskan perusahaan harus menghitung pengemudi sebagai pekerja. Tetapi di banyak negara, termasuk AS, pengemudi sebagai pekerja sektor mandiri sehingga tidak berhak menerima tunjangan seperti upah minimum atau gaji liburan.
Uber menjelaskan pengemudi bisa menentukan jadwal sendiri. Tetapi itu juga menambahkan kekhawatiran, misalnya, ada biaya tambahan bahan bakar yang dibayar pelanggan untuk membantu mengimbangi biaya pengemudi.
Hal ini mencetuskan perubahan, termasuk memungkinkan pengemudi melihat tarif yang akan mereka hasilkan sebelum bertemu dengan konsumen. Hal ini membuat platform menjadi lebih menarik bagi pengemudi.
"Daripada hanya mengandalkan insentif finansial, tujuan kami adalah meningkatkan pengalaman pengemudi secara keseluruhan," kata Khosrowshahi.
Berdasarkan data, terdapat 1,87 miliar perjalanan pada platform Uber pada periode April-Juni 2022. Rata-rata sekitar 21 juta per hari atau naik 24% dari tahun lalu, dan 12% lebih banyak dari 2019 masa sebelum pandemi.