Karena pergerakan harga kumulatif yang signifikan, BEI melakukan suspensi saham emiten tambang batu bara tersebut diseluruh pasar pada Selasa (15/8).
Kemudian pada 16 Agustus 2023 BEI membuka kembali suspensi perdagangan saham CUAN. Belum lama dibuka, saham CUAN kembali menguat 3,21 persen atau meningkat 80 point ke harga Rp2.570 per saham. CUAN tercatat memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp28,89 triliun.
2. Grup Salim
Saham milik taipan grup Salim, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) memiliki kinerja moncer sepanjang tahun ini. Sahamnya telah naik 145,98 persen secara ytd.
IMAS membukukan laba bersih Rp328,26 miliar, melejit 90,75 persen pada semester I 2023 dari episode sama tahun sebelumnya senilai Rp172,09 miliar. Dengan hasil tersebut, laba per saham dasar IMAS menjadi Rp82,18 dari periode sama tahun sebelumnya Rp43,08.
Lompatan laba itu didukung Pendapatan Bersih Rp14,24 triliun, melangit 20 persen dari posisi sama tahun lalu senilai Rp11,79 triliun. Beban pokok pendapatan bengkak menjadi Rp11,21 triliun dari edisi sama tahun lalu sejumlah Rp9,26 triliun. Laba kotor terakumulasi sejumlah Rp3,03 triliun, melambung dari edisi sama tahun lalu Rp2,53 triliun.
Rencana pembebasan tarif bea masuk mobil listrik baterai (battery electric vehicle/BEV) dalam bentuk utuh (CBU) menyebabkan saham IMAS masih menjadi favorit investor. Sebab, perusahaan bergerak di bidang menjual dan merakit sejumlah BEV merek China dan Eropa di Tanah Air. Oleh karena itu, kemungkinan besar merasakan manfaat insentif tersebut.