Dengan demikian, Techno9 Indonesia meraup dana segar Rp32,40 miliar dari gelaran penawaran umum perdana saham ini. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Victoria Sekuritas Indonesia dan PT Elit Sukses Sekuritas.
Dikutip dari prospektus, NINE akan menggunakan dana hasil IPO untuk tiga keperluan. Pertama, sekitar 52,66% akan digunakan sebagai modal kerja guna mendukung pengembangan kegiatan usaha, seperti pembelian barang dagangan dan persediaan barang, biaya penyelenggaraan pelatihan maupun operasional kantor
Kedua, sekitar 32,09% akan digunakan untuk pembukaan sebanyak kurang lebih 19 service point, beserta sarana pendukungnya yang tersebar di pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan
Ketiga, sekitar 15,25% akan digunakan untuk pembelian gudang penyimpanan (ruang stok barang), serta sebagai ruang penunjang operasional.
Sampai dengan prospektus ini diterbitkan, Techno9 Indonesia belum melakukan perjanjian atau kesepakatan dengan pihak calon penjual dimana NINE masih dalam tahap penjajakan beberapa pilihan lokasi gudang penyimpanan (ruang stok barang) tersebut.
(FAY)