Dalam IPO ini, ELIT menawarkan sebanyak 500 juta lembar saham yang mewakili 24,61% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Adapun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan saham ELIT sebagai efek syariah.
Elitery menjadi perusahaan tercatat ke-828 yang melantai di bursa, dengan penjamin pelaksana emisi efek ELIT yakni PT NH Korindo Sekuritas Indonesia. Kresna mengungkapkan bahwa, perseroan telah mempersiapkan proses IPO sejak akhir 2021 lalu.
Perseroan akan menggunakan sekitar 14,29% dana hasil IPO untuk pembelian server yang dibeli dari pihak tidak terafiliasi dengan harga sekitar Rp10 miliar. Adapun, pembelian server dilakukan untuk meningkatkan penjualan dari jasa dan produk perseroan.
Sisanya, sekitar 85,71% akan digunakan untuk modal kerja, seperti pembiayaan proyek baru perseroan, research and development, perekrutan dan pelatihan tenaga profesional, biaya operasional, serta pemasaran dan promosi. (NIA)